Senin, 11 Mei 2020

PINUS


Dulu,aku tidak pernah sama sekali ingin memulai sebuah hubungan (kembali). Aku hanya ingin fokus pada targetku sebenarnya, karena aku pikir disini bukan lagi tempatku untuk mencari pengganti Rafflesia yang membuatku sangat hancur. Aku hanya ingin belajar dan berteman dengan baik, bahkan untuk sekedar aktif di sekolah pun, tidak sama sekali. Kehancuran ini akibat dari kekuatan yang pernah Rafflesia kasih ke aku, tapi waktu meminta agar kita berdua saling berhenti. Semesta tau, mana yang terbaik walaupun berakhir tidak sesuai rencana. Sedih?tentu, bohong kalo aku bilang ini ga sedih. Seakan kamu kehilangan teman,sahabat,ataupun saudara terbaik. Aku tidak berani bilang kamu keluarga, karena keluargaku adalah rumah yang dari manapun aku pergi, aku pasti pulang ke rumah itu. Dan kini, kamu bukan lagi rumahku.

Pinus, pertama kali aku liat kamu, ketika aku sedang menikmati kesedihanku. Ketika kamu berjalan di hadapan semua orang, kamu membuat semua wanita terpukau dengan sangat. Kecuali aku, gatau kenapa aku cuma ngeliat diri kamu yang lelah,gelap,dan tak terarah. Tapi ada satu hal yang menutupi itu,karisma.

“Sai, dia ganteng ya aku suka deh kayanya sama dia”
“Liat deh, masa dia songong banget sih, baru kali ini aku minta tanda tangan kakak kelas ada syarat harus dapet semua tanda tangan kakak kelas baru dia mau tanda tangan, ganteng sih tapi ga deh kalo songong”
“Kayanya dia dingin ya Sai”

Itulah yang temen-temen bilang tentang kamu. Tapi sayang, aku tidak tertarik sama sekali. Dulu sewaktu SMP aku ikut organisasi, aku diajak ikut lagi di SMA. Tapi tau kan, sekali lagi aku sedang menikmati kesedihanku. Aku bisa saja menikmati kesedihanku dan rehat sebentar untuk bahagiaku, tapi tidak dengan julidku. Suatu hari, aku ikut kumpulan calon organisasi sekolah gitu, awalnya cuma mau iseng buat ikut kumpulan sekali, ternyata waktu itu ada pengabsenan dan kakak kelasku bilang “yang udah di data inget ya wajib ikut kumpulan berikutnya” denger kata wajib, rasa tanggung jawabku ga bisa diajak kompromi untuk melarikan diri. Akhirnya, yaudah gapapa. Aku masuk organisasi lagi. Lagi pula, menikmati kesedihan terlalu lama membuatku semakin takut untuk menyambut kebahagiaan. Dan itu,the worst thing i ever had.

Ternyata secara ga sadar kita satu organisasi. Tapi, waktu itu aku tidak peduli dengan siapa dan bagaimana ketika aku dan kamu ada di dalam lingkaran yang sama. Untuk apa yang harus dilakukan pun tidak perlu membuat rencana. Semakin hari, ternyata kamu semakin dekat, satu organisasi, satu perlombaan,mungkin saja satu kesukaan. Hingga akhirnya, aku tau. Kita akan selalu bersama,berdampingan, tapi tidak pernah bisa bersatu.

Sebentar, aku tidak langsung menyimpulkan. Kita yang tidak pernah bisa bersatu dibuktikan dengan cerita yang sudah kita lalui,kan? Di hari terakhir kemah sekolah, ada sesi foto bersama. Kamu tau, foto bersama itu tidak cukup sekali dua kali, dengan teman kelas, dengan sahabat, tapi juga mungkin orang yang menurutmu spesial. Itulah yang dilakukan temen-temen aku. Aku sama sekali tidak ingin melakukannya. Tapi aku orang yang tidak mau kalah untuk urusan yang sangat sederhana, sampailah aku ditantang foto sama kakak kelas, siapapun asalkan harus lawan jenis. No make sense, but OK i’ll do this. Dan,aku pilih kamu.

Ketika di rumah, aku liat foto kita. Di foto itu, kamu menyembunyikan sesuatu, entah apa. Sampai buat aku sangat penasaran, rasanya ingin sekali aku mendalamimu. CELAKA! Jangan-jangan aku suka kamu?

Karena kita selalu dalam lingkungan yang sama, mungkin perlahan membuatku terus memperhatikan apa yang terjadi dan mungkin saja rasa suka itu mulai menemukan rumah baru nya. Aku selalu ingin menyangkalnya, berhenti, dan menyerah. Tapi kamu bersikap terlalu berlebihan, itu yang membuatku “mari, lanjutkan saja”.

Kamu yang mulai membuka diri, membentuk relasi, hangat denganku tapi tidak pada orang lain, membuatku tidak percaya pada temanku sendiri yang menilaimu seperti itu ketika pertama kali bertemu. Lucu bukan? Pernyataan "mungkin aku suka kamu", sekarang menjadi boomerang buat aku yang  tidak ingin memulai kembali dan sedang menikmati kesedihan. Ternyata, aku mulai bahagia. Kamu menempatkan berbagai sikap di tempat yang berbeda, tapi aku selalu paham dengan segala yang kamu lakukan, bahasa tubuhmu. Mungkin dari sana aku melihat dirimu yang lain, yang kamu sembunyikan dari orang lain.

Waktu berjalan, kamu tau perasaan kamu. Dan kamu juga tau perasaan aku, tapi nyatanya kamu harus menjaga perasaan orang lain. Pun,aku tidak terlalu kecewa dan patah hati, karena ini atas dasar rasa suka yang tak terduga. Dan kamu tidak memberiku apa-apa seperti yang dilakukan Rafflesia sebelumnya. Lagipula, mungkin rasa penasaranku yang dilapisi rasa suka itu perlahan sudah terbayar, dan mungkin saja cepat selesai.



Akhirya,aku hanya pergi secara perlahan. Kadang berhenti sebentar, melihat keadaan bagaimana kamu yang sekarang. Pada masa-masa itu aku bingung, kamu menahanku untuk pergi. Tapi ketika ada,kamu membiarkan aku hingga tidak peduli sama sekali, iya kan? Diri aku yang lain sempat bertanya, “Suatu saat ketika dia (Pinus) milih kamu, mau?” jawabannya, tentu saja sangat mau tapi aku tidak bisa, dia bukan tempatku. Pinus, aku mungkin akan selalu menyukaimu, sebagai sebuah kecelakaan yang membawamu padaku. Biarkan aku pergi,ya? Terima kasih, sudah pernah hadir.

Rabu, 20 Juni 2018

FAKE FRIEND


Ya dengan segala kegiatan di penghujung bulan April kala itu, lelah nya bukan main.

Banyak yg mesti dikelarin dari berbagai macam simulasi ujian sampe ujian beneran, dan ga nyangka gue sekuat itu. Sebelum ujian, waktu itu gue ngemis doa sana sini, gue punya tanggung jawab untuk kedepannya, dan pada saat itu juga gue bener-bener stressed out.

Gue juga punya banyak cerita dari pengalaman UNBK itu, gue excited banget ternyata ujian yg gue kira sangat-sangat menegangkan bisa diluluhkan dengan pancaran sinar ultraviolet. Gue jamin kalian gaakan percaya kalo pas ujian di ruangan itu, gue ngakak ketawa sampe pengen jungkir balik,lah kenapa? Jujur gue org yg gampang banget diajak ketawa, nah pada saat itu temen gue komputer nya tiba-tiba ngeblank dia panik, muka nya udah merah, dia angkat tangan melulu cuma pengawas awalnya slowresp, disitu fokus gue untuk ngerjain soal jadi goyah, gue malah sibuk dengan perasaan gue yg kasian ketambah nahan tawa, pokonya absurd banget disitu..

..............

Dari cerita gue diatas sebagian orang mungkin ada yang bilang “tega banget sih itu temen sendiri lagi susah diketawain” atau mungkin komenan lain yaaa something like that , nah di tulisan gue kali ini gue bakal meluruskan problematika pertemanan dalam kehidupan.

 Banyak di zaman ini yang bilang “fake friend” sama temen sendiri, gue gatau sejarah fake friend itu apa, gue juga gatau asal mula kata fake friend tenar gara-gara apa. Yang pasti kata fake friend itu sendiri banyak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak berfikiran panjang.

Gue sebagai teman yg punya teman,mungkin pernah dibilang fake friend ya walaupun gue gapernah denger langsung dari orangnya. Sebelumnya gaada yg namanya “itu sih lo nya aja vad yg ngerasa kesindir” nah disini kalo kita nyindir-nyindir gajelas, gue jamin semua orang yg dikenal atau bahkan deket, presiden sekalipun klo saling kenal pasti ngerasa kesindir. Itu udah sifat alamiah dari seorang manusia, makanya sebelum menilai itu lo harus liat sisi baik nya dulu. Gapaham Jjuga sm orang yg suka ngekritik. Mereka kayanya cuma menanamkan prinsip lihat orang dari cover nya, dan itu yg paling mengusik hati gue untuk nulis di blog kali ini.

Gue dulu pernah punya temen, she’s wanted me so perfecttttttttt, tapi maaf gue gabisa seperfect itu. Gue malah cape, kesel,and this is not friendship. Gue memilih untuk menjauh dan setelahnya gue ngerasa bebas. Ini bukan tentang bullying, tapi ini tentang arti apakah iya gue fake friend?

and it's so hard to say goodbye

Gue lebih suka berteman sama banyak cowo, gue ngerasa cowo itu dalam friendship lebih bermutu, lebih solid. Contohnya aja kalo lagi ngumpul, yg mereka bahas bukan kehidupan orang lain, tapi game. Walaupun gue gangerti,walaupun gue gatau game nya kaya gimana,cuma ya denger nya itu asik aja, rasanya  kumpulan itu ga panas karena dosa ngomongin orang lain. Tapi bukan berarti gue gasuka temen cewe, temen cewe sm cowo gue itu balance. Temen cewe itu kadang ya suka diajak curhat,foto-foto,ngomongin doi, dan yg paling sering adalah ngomongin orang lain. Udah ga aneh cewe Indonesia bergosip-gosip ria.

team wakanda
 Lo pasti semua tau, semua orang didunia ini beda-beda. Bahkan dalam hal pertemanan,contohnya gue saat ini. Banyak konflik yg udah gue lewati, debat ini itu buang-buang waktu, bertukar pendapat tapi ga diterima, salah paham karena ngerasa dikacangin, sindir ini itu segala macem, dannnn semua itu udah gue rasain.

Gue tau rasanya dijauhin, gue tau rasanya perang dingin, gue tau rasanya debat sampe ngomong kasar(tapi dalem hati sih), gue tau rasanya digosipin, gue tau rasanya disindir via medsos, gue tau rasanya dikacangin, gue tau rasanya saat pendapat kita ga diterima secara baik-baik, gue tau semuanya. Tapi sampe saat ini gue gapernah bilang kalo orang-orang kayak gitu adalah fake friend.
team boombayah

Seburuk apapun temen lo, sebaik apapun temen lo, mereka punya kekurangan masing-masing. Kita pernah judge mereka,ngomongin mereka, karena pada saat itu yg lo tau hanya sisi buruk, kekurangan dari orang itu sendiri.

Gue juga sempet baca dari blog nya kak Gitasav, ada kutipan yg gue seneng banget karena sesuai dengan keadaan gue saat ini; “Never explain yourself. Your friends don’t need it. Your enemies won’t believe it.” Sebuah kalimat yg menurut gue menyimpan banyak makna, dari segi manapun.
SVKF3
Jadi untuk kedepannya gue berdoa supaya orang-orang dengan kesalahpahaman yg tinggi berkurang, fake friend dimusnahkan, dan pertemanan akan selalu terjaga kebersamaannya. Buat kalian yg punya penyakit hati terhadap temen sendiri, minta maaf aja. Mumpung masih ada,masih deket,satu kontak, satu grup chat. Kalo mereka udah gaada, udah jauh, udah lost contact, mau minta maaf juga susah. Jadi ya lebih baik sekarang, dan gue minta maaf sama kalian. Gue juga disini cuma gamau kalian salah paham tentang diri orang lain, apalagi temen sendiri. Kita emang bukan individualis,bukan pula introvert tapi seenganya jangan pernah mengusik kehidupan orang lain dengan perilaku kita yg gabaik,guys.

.......

For this time cuma ini yg mau gue tulis,
Mungkin akan lebih sering posting blog do’ain aja banyak bahan yg harus di ungkapin:))
Salam , Vadilla.

Jumat, 30 Maret 2018

TIDAK ADA PILIHAN. BERUBAH SEKARANG ATAU TIDAK PERNAH



            Have I done my best? Yes sure or not yet ?

Apa kamu manusia yang bekerja keras atau memang manusia yang bingung ? biar sedikit ku perjelas disini. Manusia yang bekerja keras adalah manusia yang bersungguh sungguh dalam mencapai keinginan dalam hidupnya. Mereka tidak akan berharap mereka selalu dihampiri keberuntungan dan keajaiban. Mereka sendiri lah yang menghampiri keberuntungan dan keajaiban itu. Sedangkan manusia yang bingung adalah manusia yang punya keinginan banyak namun tidak mau membayar harganya. Mereka lebih suka waiting for things to happen daripada go out and make things happen.

Ayolah ubah dirimu, sebelum mereka merubahmu. Kamu hidup sesuai apa yang kamu jalani dan kamu butuhkan, bukan tentang mereka yang selalu kamu dengar dan menurutinya tanpa dipikirkan sama sekali. Setiap orang pasti pernah berkata pada dirinya sendri bahwa “I will try to be the best” maka buktikan.

Jangan cemas karena merasa tidak ada yang membantumu dalam melakukan perubahan baik itu. Menurut buku Awareness in the Silence karya Yasier Utama, ada Lima tombol Ajaib dalam kehidupan yaitu :
Saya Bersyukur

Saya Berterima Kasih

Saya Mencintaimu

Saya Bersabar

Saya Berserah Diri

            Gimana? Kamu siap merubah diri kamu menjadi lebih baik lagi? Harus siap ya guys! Jangan mengecewakan mereka yang selalu menyelipkan namamu dalam do’a nya.

TEMAN TINGKAT 2



            Tau siapa mereka? Teman sejak SMP. Kenapa saya panggil begitu?  Karena mereka manusia yang bersosialisasi, mengenal, menilai, tahu baik dan buruk nya saya melalui tahapan kedua saya menuntut ilmu, karena tahapan pertama adalah sekolah dasar.

mereka teman.

                Sifat mereka itu macem-macem, ada yang absurd, pura-pura absurd, humoris, tukang modus, bucin, pansos, pendiem, pinter , tukang tidur, ahli nyontek, ahli bolos, ahli gombal, ahli teriak-teriak, ahli marah, dsb.

                Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun, aku demi kamu ehh. Hari yang ditentukan untuk berpisah telah tiba, what can I do? Hari dimana semua orang mengungkapkan “jangan lupain aku” “ga kerasa udah pisah lagi” “semoga dapet temen yang lebih baik” “jaga diri baik baik” “nanti nyontek ke siapa?” “nanti sebangku sama siapa?” “jangan lost contact ya” “kalo pindah rumah kasih tau” “kalo ada reunian harus dateng” “kalo main jangan lupa ngajak” “bakal ada yang jadi bahan candaan kayak dia ga nih?” “bakal ada yang sepinter dia ga ya?” “nanti bendahara nya galak apa ngga ya?” “nanti gila-gilaan bareng siapa ya?” “nanti kalo free time ngapain ya?” “bakal ada ojek gratis ga ya nanti?”, yah seperti itulahh.
                        
            Kamu sanggup? Yakin? Tapi inilah kehidupan, sesuatu datang, sesuatu pergi, dan selamanya akan seperti itu. Sukses ya semuaaa, jangan sengaja hilang agar dicari. Aku butuh kalian. Mmmmm alaahhhh #dab. Dan satu lagi nih guys,
"Sometimes we must be hurt in order to grow, because some lessons in life are best learned through pain."

PINUS

Dulu,aku tidak pernah sama sekali ingin memulai sebuah hubungan (kembali). Aku hanya ingin fokus pada targetku sebenarnya, karena aku piki...